Abstract :
Katarak merupakan penyebab kebutaan yang mencakup kurang lebih separuh dari
seluruh kebutaan di dunia terutama di negara berkembang. Faktor terbanyak yang
menyebabkan terjadinya katarak adalah usia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan usia dengan kejadian katarak di klinik Mata RSD
Mangusada Badung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
observasional serta rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling
sebanyak 34 pasien. Intrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar
observasi. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berusia > 65 tahun
yaitu sebanyak 18 (52,9%) responden dan memiliki kekeruhan lensa > 50% atau
masuk dalam grade 4 yaitu sebanyak 28 (82,4%) responden. Analisis bivariat
menggunakan uji spearman rank didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan
antara usia dengan kejadian katarak di klinik Mata RSD Mangusada Badung dengan
nilai p-value 0,006 < 0,05. Seiring bertambahnya usia, protein lensa akan
mengalami proses non-enzimatik, peningkatan kerentanan terhadap proses oksidasi,
perubahan susunan molekul lensa dan peningkatan penghamburan cahaya. Hal
tersebut mengakibatkan terjadinya kekeruhan pada lensa. Rekomendasi penelitian
ini untuk perawat diharapkan dapat memberikan konseling khususnya pada lansia
yang kecenderungan mengalami katarak untuk segera memeriksakan matanya ke
pelayanan kesehatan.