Abstract :
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Penanganan hipertensi bisa
dilakukan dengan pengobatan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu
diantaranya adalah menggunakan obat herbal dengan jus seledri. Fenomena yang
ditemukan banyak masyarakat merasa takut akan terjadi kerusakan ginjal apabila
mengkonsumsi obat hipertensi secara terus menerus, masyarat juga tidak banyak
mengetahui alternatif pengobatan herbal sebagai penunjang pengobatan
farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pemberian jus seledri terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Wilayah
Puskesmas Klungkung 1.
Desain penelitian ini adalah True Eksperimental dengan Pretest-Postest with
Control Group Design dengan jumlah sampel 50 orang yang dipilih melalui teknik
purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, jus
seledri 200 cc/ hari dan alat pengukur tekanan darah menggunakan
Sphygmomanometer digital kemudian analisis data dengan menggunakan uji
statistik mann-whitney.
Hasil uji analisis ditemukan bahwa value tekanan darah kelompok
perlakuan dan kontrol pretest didapat tekanan darah sistole sebesar 0.75, dan
diastole sebesar 0,718 (p> 0.05), sedangkan postest didapatkan sistole sebesar
0.049 diastole sebesar 0.047 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa setelah di
berikan jus seledri ada perbedaan yang sangat bermakna antara kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan pada tekanan darah sistol dan diastole. Hasil penelitian
ini dapat disimpulkan pemberian jus seledri dapat mempengaruhi tekanan darah
pasien hipertensi. Pemberian jus seledri disarankan agar dilakukan sebagai terapi
pendukung dalam pengobatan hipertensi.