Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan lembaga Rumah Sakit
Kusta dan Cacat Umum Bunda Pembantu Abadi Naob membebaskan penderita
kusta dari stigma dan diskriminasi dalam terang Evangelii Gaudium.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode kepustakaan dan
metode penelitian lapangan. Dalam metode penelitian lapangan, penulis
mengumpulkan data dan informasi menggunakan metode wawancara yakni
wawancara langsung dan wawancara via telepon seluler. Sebagian besar data hasil
wawancara diperoleh via telepon seluler. Metode ini digunakan karena penulis tidak
dapat mengadakan penelitian secara langsung di Rumah Sakit Kusta dan Cacat
Umum Naob, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Kusta merupakan salah satu penyakit tertua yang hingga kini masih menjadi
masalah di beberapa negara. Indonesia menempati posisi ketiga dunia setelah India
dan Brasil. Masalah kusta tidak sebatas pada masalah medis tetapi meluas pada
masalah sosial. Stigma dan diskriminasi menjadi sumber lahirnya masalah sosial
yang dihadapi oleh para penderita kusta dan orang yang memiliki riwayat kusta di
wilayah Indonesia secara khusus di Pulau Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Kehadiran Lembaga Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Naob
yang dikelola oleh para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari (PRR) melalui
karya pelayanan kasihnya berhasil menyembuhkan dan membebaskan orang kusta.
Penderita kusta dan orang dengan riwayat kusta dibebaskan dari bakteri yang
menyerang tubuh mereka serta stigma dan diskriminasi masyarakat yang merenggut
hak-hak hidup dan merendahkan martabat mereka sebagai ciptaan Allah yang luhur
dan agung.
Opsi keberpihakan pada orang-orang miskin dan kaum marginal merupakan
spiritualitas kongregasi yang berdasar pada teladan Yesus sebagaimana dihidupi
pendiri Mgr. Gabriel Manek, SVD. Dalam karya pelayanan Rumah Sakit Kusta dan
Cacat Umum Naob, para suster dandan tenaga kesehatan sungguh melayani dengan
kasih dan berani bergerak keluar menjumpai orang kusta, ada bersama mereka dan
tinggal bersama mereka tanpa merasa takut. Mereka hadir sebagai Gereja yang
berani kotor dan bergelimang dalam lumpur seperti yang diharapkan Paus
Fransiskus dalam surat apostoliknya tentang Evangelii Gaudium. Dalam terang
surat ini Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Naob berupaya menghilangkan
stigma dan diskriminasi dengan menjumpai, menyembuhkan, memberdayakan dan
membangun dialog. Berkat kerja keras dan nilai-nilai luhur: cinta kasih, solidaritas,
rela berkorban dan keadilan yang dihidupi dalam karya pelayanan telah membawa
suatu perubahan yang besar dalam masyarakat yakni berkurangnya stigma dan
diskriminasi terhadap penderita kusta dan mereka yang memiliki kusta.