Abstract :
Latar Belakang : Pediculosis capitis adalah proses masuknya ektoparasit,
pediculosis capitis ini termasuk parasit yang menghisap darah di kepala manusia.
Pediculosis capitis tersebut dapat berdampak gatal-gatal, bintik-bintik kemerahan,
infeksi bakteri sekunder akibat garukan. Selain fisik pediculosis capitis juga akan
dapat memberikan dampak berupa gangguan tidur persisten, gangguan
konsentrasi, dan efek psikis. Data dari study pendahuluan dengan melakukan
wawancara kepada santri wati didapatkan 80% mengalami pediculosis capitis.
Dan menurut keterangan pengurus pondok pesantren mengatakan bahwa setiap
kamar dihuni 25 sampai dengan 30 santri. Serta kurangnya kesadaran diri para
santri untuk menjemur tempat tidur/bantal dan juga untuk menjaga kebersihan
kamar, kesehatan diri seperti kurangnya membersihkan rambut. Adapun faktorfaktornya
yaitu usia, personal hygiene, menggunakan sisir/aksesoris secara
bersama, menggunakan tempat tidur secara bersama, dan pengetahuan.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian pediculosis capitis pada santri wati di Pondok Pesantren
Daruttakwien Kecamatan Sukatani Kabupatem Bekasi 2019.
Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik kuantitatif
dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu
santri wati sebanyak 178. Sampel yang diambil sebanyak 117 responden dengan
menggunakan teknik acidental sample. instrumen yang digunakan dalam
pengambilan data yaitu dengan kuesioner yang di isi oleh responden. Analisa
yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisis bivariat berupa uji chi square
dalam nilai signifikan ? <0,05.
Hasil : Hasil penelitian dari kelima faktor terdapat satu yang tidak berhubungan
terhadap kejadian pediculosis capitis pada santri wati Di Pondok Pesantren
Daruttakwien Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Tahun 2019. Variabel yang
tidak berhubungan yaitu usia ( P value = 0,235), sedangkan yang berhubungan
yaitu personal hygiene (P value = 0,002) menggunakan sisir/aksesoris secara
bersama (P value = 0,003), menggunakan tempat tidur secara bersama (P value =
0,001), dan pengetahuan (P value = 0,009).
Kesimpulan : kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan dan tidak
hubungan antara faktor dengan kejadian pediculosis capitis pada santri wati di
Pondok Pesantren Daruttakwien Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Tahun
2019.
Saran : Dari penelitian ini diharapkan para santri dan pengurus Pondok Pesantren
agar memperhatikan perawatan diri dan kebersihan diri guna mengurangi angka
kejadian pedikulosis capitis yang di alami di Pondok Pesantren Darutakwien
Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi tahun 2019.