Abstract :
Ketidaksiapan masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi Booster merupakan tantangan
dalam keberhasilan program vaksinasi COVID-19, untuk mempertahankan Herd Imunity, banyak
faktor yang mempengaruhi ketidaksiapan masyarakat dalam penerimaan vaksinasi Booster, tetapi
faktor utama yang paling mempengaruhi perilaku masyarakat dalam penerimaan vaksinasi Booster
hingga saat ini belum dapat di pastikan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ketidaksiapan masyarakat menerima vaksinasi
Booster. Metode Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
Pengumpulan data dengan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan ramdom simple
sampling, dengan populasi 204 orang dan didapatkan besar sampel 84 responden menggunakan
rumus Slovin. Uji analisa penelitian mengunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa
variabel pengetahuan didapatkan p value 0,000<0,05. Adanya hubungan antara perilaku dan
pengetahuan. Variabel sikap didapatkan p value 0,000<0,05. Adanya hubungan antara perilaku dan
sikap. Variabel kepercayaan p value 0,009<0,05. Adanya hubungan antara perilaku dengan
kepercayaan. Variabel fasilitas kesehatan p value 0.000<0.05. Adanya hubungan antara perilaku
dengan fasilitas kesehatan. Variabel dukungan tenaga kesehtan p value 0,000<0,05. Adanya
hubungan antara perilaku dengan Dukungan tenaga kesehatan. Yang diartikan semua variabel H0
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan Adanya pengaruh pengetahuan, sikap, kepercayaan fasilitas dan
adanya dukungan tenaga kesehatan terhadap perilaku ketidaksiapan masyarakat menerima vaksinasi
Booster. Saran kepada pemerintah diharapkan untuk menyediakan adanya platform vaksinasi yang
dibuat oleh panitia pusat gugus COVID-19 dalam rangka mencegah peningkatan kasus tersebut, salah
satunya dengan cara menyadari masyarakat melalui edukasi pengetahuan dan mendorong masyarakat
unruk segera menjalankan vaksinasi Booster dengan tepat dan sesuai.