Abstract :
Latar Belakang : penyakit asma berada di urutan 4 dari 10 penyakit. Urutan penyakit
terbanyak di Puskesmas Karang Mulya adalah influenza, gastritis, rematisme, asma,
Demam thypoid, myalgia, diare, karies gigi, hipertensi primer (esensial), migren,
penyakit lainnya. Masyarakat menganggap asma merupakan penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, kurangnya upaya untuk melaksanakan pencegahan serangan asma
dirumah, serta belum terlihat adanya usaha yang baik dalam mengontrol dan
menghindari alergen. Hal ini yang mengakibatkan kekambuhan pada pasien asma.
Tujuan : mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor perilaku yang berhubungan
dengan kejadian kekambuhan asma.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
kuantitatif yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk menganalisa hubungan Antara
dua variael. Metode penelitian yang digunakan cross sectional (potong lintang).
Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang dan mengambil sampel penelitian dengan
Total sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik purposive
sampling.
Hasil : Ada hubungan antara pengetahuan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan
fasilitas kesehatan dengan kejadian kemabuhan pada penderita asma di Wilayah Kerja
Puskesmas Karang Mulya Kabupaten Bekasi, didapatkan Odds Ratio (OR) dari
variabel pengetahuan adalah 20,000, variabel tingkat pendidikan adalah 12,000,
variabel sosial ekonomi adalah 11,333 dan variabel fasilitas kesehatan adalah 7,000.
Kesimpulan : Penderita asma dengan pengetahuan kurang memiliki resiko 20 kali
dapat terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma dengan pengetahuan
baik. Penderita asma dengan tingkat pendidikan rendah memiliki resiko 12 kali dapat
terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma dengan tingkat pendidikan
tinggi. Penderita asma dengan sosial ekonomi rendah memiliki resiko 11 kali dapat
terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma dengan sosial ekonomi
tinggi. Penderita asma yang tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan memiliki resiko 7
kali dapat terjadi kekambuhan dibandingkan dengan penderita asma yang
memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Saran : kepada masyarakat khususnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karang
Mulya Kabupaten Bekasi agar dapat menghindari faktor alergen yang berkaitan
dengan penyebab kekambuhan asma sehingga dapat mengurangi kekambuhan asma.