Abstract :
Troponin T merupakan penanda biokimia untuk menilai kerusakan sel otot jantung pada
penderita sindrom koroner akut semakin berkembang. Sindrom koroner akut merefleksikan
proses fisiologis dari iskemia miokard akut, dan lebih penting dari sudut pandang klinik,
merupakan
suatu ?continuum? (proses berkelanjutan) resiko bagi penderita dengan nyeri
dada. Adapun tujuan di lakukan penelitian ini adalah mampu mengidentifikasi Pasien-pasien
ACS terutama yang mengalami peningkatan Troponin T terhadap klinis pasien seperti
perubahan gambaran EKG, karakteristik nyeri dada, dan ferfusi jaringan ferifer.
Jumlah sampling yang di ambil oleh peneliti adalah ssekitar 30 orang sampling, waktu
di pelaksanaanya di bulan January dari tanggal 01 sampai dengan 31 january 2018 dengan
melakukan obervasi klinis pasien di ruang ICCU RS.Sentra Medika Cibinong.
Dengan jumlah sampel 30 pasien ACS ( Acute Coronary Syndrome )menunjukan
bahwa 9 yaitu 30 % pasien ACS di ICCU RSSMC dalam rentan waktu 1 bulan di January
2018 mengalami Peningkatan Troponin T di atas 2000 ng/L, dan 6 orang pasien ACS < 50
ng/L seiktar 20 %, dan 6,7 % mengalami peningkatan trop T di atas 137 ng /L sisanya
terdistribusi di 3.3 % dengan uji analisis biavariat yang di lakukan adalah uji T independent
test dengan gambaran klinis perubahan EKG dan Nyeri dada akut.
Dapat di simpulkan bahwa pasien ACS dengan peningkatan Troponin T sangat
berbahaya apabila tidak di lanjuti tindakan referfusi secara cepat. Semakin tinggi nilai Troponin
T menunjukan kerusakan jaringan otot jantung semakin banyak.untuk para klinisi di lapanagn
perwat ICCU ataupun di tempat yang lain lebih mewaspadai lagi apabila menemukan pasien
ACS dengan peningkatan Troponin T.?