Abstract :
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sejarah motif batik Banyuwangi
dan estetika motif batik Kangkung Setingkes di Godho Batik Banyuwangi. Dalam
pembahasannya juga dijelaskan sejarah awal munculnya batik Banyuwangi,
perjalanan Firman Sauqi dalam menjalankan usaha batik, estetika motif batik
Kangkung Setingkes ditinjau dari teori estetika Monroe Beardsley yaitu kesatuan,
kerumitan, dan kesungguhan.
Penelitan ini merupakan riset deskriptif dengan data kualitatif. Perolehan
data penelitian ini dengan metode observasi secara langsung, wawancara dengan
owner Godho Batik, budayawan, seniman. dan dokumentasi foto-foto motif batik
Kangkung Setingkes. Keabsahan data didapatkan menggunakan cara triangulasi
data dengan membandingkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa
informan, selanjutnya data di analisis dengan teknik analisis kualitatif yaitu
reduksi data, kategori data, pengambilan kesimpulan, dan verifikasi.
Hasil dari penelitian ini, peneliti dapat mengambil kesimpulan: Motif
Kangkung Setingkes di Godho Batik secara keseluruhan memiliki karakteristik
yang kuat, baik dari tema, warna, dan bentuk dilihat dari aspek estetika kesatuan,
kerumitan, dan kesungguhan. Ada 6 jenis motif Kangkung Setingkes yang
diproduksi oleh Godho Batik yaitu (1) Motif Kangkung Setingkes Latar Totogan.
(2) Motif Kangkung Setingkes latar Moto Pitik. (3) Motif Kangkung Setingkes
latar Galaran. (4) Motif Kangkung Setingkes latar Padas Gempal. (5) Motif
Kangkung Setingkes latar Beras Kutah. (6) Motif Kangkung Setingkes latar
Gedegan