Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk
pertunjukan dan mengungkapkan fungsi kesenian Kundaran
da1am kehidupan masyarakat di desa Glagah. Penulis menggunakan metode deskripsi untuk membahas bentuk pertunjukan dan fungsinya dalam masyarakat. Untuk membahas
bentuk pertunjukan penulis mengacu pendapat Gendhon Humardani, sedangkan fungsi kesenian Kundaran dalam
masyarakat menggunakan teori fungsi Malinowski.
Kesenian Kundaran menjadi salah satu aspek kelanjutan
kesenian Kuntulan yang terdahulu yang memuat syiar ajaran
agama Islam. Hal tersebut merupakan hasil kreativitas
seniman Banyuwangi untuk mengangkat kesenian Kundaran
sebagai kesenian yang dapat merespon perkembangan jaman.
Hasil kreativitas tersebut dapat dilihat dari gerak tari,
iringan musik, pola lantai, rias dan busana, serta tempat
dan waktu pelaksanaannya. Begitu pula fungsinya dalam kehidupan masyarakat antara lain untuk: ngarak manten,
melepas nadar, perkawinan, khitanan, dan syukuran,
perayaan hari-hari besar serta sebagai penyambutan tamu.
Dalam kepengurusan "Laras Wangi" anggota mempunyai tugas
masing-masing, kesemuanya ini tidak terlepas dari tanggung
jawab ketuanya. Dalam bersosialisasi dengan masyarakat
pendukungnya, kesenian Kundaran "Laras Wangi" menggunakan
sistem "servis", dalam arti kelompok kesenian Kundaran
"Laras Wangi" berusaha memuaskan bagi siapapun penanggapnya. Oleh karena itu, kelompok tersebut dengan
semangat dan tak henti-hentinya berbenah diri untuk tetap
eksis dalam tiap pertunjukannya.