Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Roma Uli T, Chyntia
Risal J, Faisol
Subject
TP Chemical technology
Datestamp
2021-08-13 01:00:48
Abstract :
Luka yang tidak disengaja dan tidak diinginkan, menjadi hal yang sering terjadi.
Luka diklasifikasikan berdasarkan kontaminasi yang terjadi yaitu luka bersih (clean
wounds) seperti luka tertutup (memar) dan luka terkontaminasi (contamined
wounds) seperti luka terbuka. Luka jika dibiarkan, proses penyembuhannya akan lama
bahkan bisa menyebabkan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
karakterisasi standar salep menggunakan kombinasi ekstrak albumin ikan gabus
dan binahong dengan memvariasikan adeps lanae dan Vaseline album, serta
pengaruh kepada efektifitas penyembuhan luka terbuka. Ekstrak albumin ikan
gabus diperoleh melalui proses perebusan dan ekstrak binahong diperoleh melalui
proses maserasi. Salep distandarkan menggunakan salep primer sebagai
pembanding. Kemudian salep standar diaplikasikan melalui uji In Vivo. Hasil
penelitian ini, yaitu diperoleh yield ekstrak albumin ikan gabus 5,33 ? 10% dan positif
mengandung albumin. Hasil yield pada ekstrak daun dan batang binahong yaitu 32,50%
dan 46,32% dengan kadar flavonoid total pada daun 31,11% dan batang 12,34%. Daun dan
batang binahong positif mengandung tannin dan saponin. Karakteristik basis salep standar
ditemukan pada formulasi 2 dengan diameter daya sebar 3,20 cm dan waktu daya lekat 4,80
detik. Salep terlihat homogen dengan pH 6, Dari pengamatan organoleptik menunjukkan
salep berwarna hijau kecokelatan, bau khas ekstrak dengan intensitas sedang, tekstur kental
dan larut air. Hasil uji In Vivo yang dianalisis menggunakan statistik menunjukkan
formulasi ekstrak daun binahong dan albumin ikan gabus memiliki efektifitas
penyembuhan luka terbuka yang berbeda-beda. Variabel 2 pada perbandingan ekstrak
albumin dan binahong 2:1 memberikan efek penyembuhan yang lebih efektif dengan
%recovery sebesar 87,5% dan diameter luka 0,625 mm