Abstract :
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
MycobacteriumTuberculosis yang dapat menular melalui percikan dahak. Jumlah
penduduk Indonesia dengan Tb Paru yaitu sebanyak 511.873 kasus yang
terdiagnosa Tb Paru oleh tenagakesehatan. Jawa Barat menjadi peringkat pertama
di Indonesia yang memiliki penderitaTb Paru terbanyak di Indonesia sebanyak
99.398 kasus. Hasil pengkajian didapatkan data pasien sesak disertai batuk,
keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, TD 116/89 mmHg, nadi:
88x/menit, respirasi 27x/menit, suhu: 36,1?C, SpO2 95%.Diagnosa keperawatan
berdasarkan hasil pengkajian: bersihan jalan nafas tidak efektif, defisit nutrisi,
gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan diagnosa pertama: berikanposisikan
semi fowler, kolaborasi pemberian oksigen, kolaborasi pemberian obat.
Diagnosa kedua: ajarkan diet yang diprogramkan, kolaborasi dengan ahli gizi
untukmenentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, kolaborasi
pemberian obat. Diagnosa ketiga: modifikasi lingkungan, lakukan prosedur
untuk meningkatkan kenyamanan, anjurkan menghindari makan/minum yang
mengganggu tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terjadi penurunan frekuensi nafaspada pasien Tb Paru dengan penerapan posisi
semi fowler. Penelitian dilakukan menggunakan metode studi kasus dengan
responden sebanyak 1 pasien. Hasil penelitian sesudah diberikan posisi semi
fowler selama 3 hari, frekuensi nafas mengalami perubahan dari dari 2 7
x/menit menjadi 21 x/menit. Maka dapatdisimpulkan bahwa penerapan posisi
semi fowler dapat menurunkan frekuensi napas.