Institusion
Universitas Kristen Maranatha
Author
Tanggulungan, Widya Christianty Jalil
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2024-07-30 08:08:01
Abstract :
Prevalensi hiperurisemia meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Hiperurisemia merupakan indikator penyakit lain seperti gout dan nefrolitiasis.
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui efek antihiperurisemia ekstrak etanol daun
kumis kucing (EEDKK) terhadap mencit Swiss webster jantan yang diinduksi
kalium oksonat 250 mg/kgBB. Penelitian eksperimental laboratorik dengan 2 tahap,
penelitian pendahuluan dengan 18 ekor mencit Swiss Webster jantan dibagi acak
menjadi 6 kelompok untuk menentukan waktu peningkatan kadar asam urat
tertinggi setelah induksi kalium oksonat 250 mg/kgBB, penelitian utama dengan 30
ekor mencit Swiss Webster jantan dibagi acak menjadi 6 kelompok. Kelompok
EEDKK 1, 2, 3, kelompok K, dan kelompok KP diberikan induksi kalium oksonat,
kelompok EEDKK 1 diberi EEDKK 250 mg/kgBB, EEDKK 2 diberi diberi
EEDKK 500 mg/kgBB, EEDKK 3 diberi EEDKK 1000 mg/kgBB, kelompok K
hanya CMC 0,5% (kontrol) dan KP diberi allopurinol 13 mg/kgBB (pembanding).
Kelompok KS hanya diberi CMC 0,5% tanpa induksi (standar). Data kadar asam
urat darah diukur 2,5 jam setelah induksi sesuai hasil penelitian pendahuluan
dengan metode POCT. Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan Mann?Whitney U (?=0,05). Kelompok EEDKK 1, 2, 3 dapat menurunkan kadar asam urat
secara sangat bermakna (p<0,01). Ekstrak etanol daun kumis kucing berefek
antihiperurisemia.