Abstract :
Salah satu pengobatan herbal yang memanfaatkan senyawa flavonoid adalah penggunaan
ekstrak daun jeruk purut sebagai antibakteri. Untuk memudahkan pemakaian dibuatlah formulasi
dari ekstrak daun jeruk purut berbentuk salep sehingga praktis dalam penggunaan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan stabilitas fisik yang baik dan paling disukai oleh volunteer dari
formula salep ekstrak daun jeruk purut dengan perbedaan tipe basis. Salep ekstrak daun jeruk purut
dibuat dalam empat formula yaitu dua formula dengan basis hidrokarbon dan dua formula dengan
basis absorpsi. Data diperoleh dengan melakukan uji stabilitas fisik terhadap sediaan meliputi uji
organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH. Jika hasil uji stabilitas fisik
memenuhi syarat selanjutnya dilakukan uji penerimaan volunteer. Data penelitian selanjutnya
dianalisis dengan metode One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji
stabilitas salep yang dilakukan keempat salep ekstrak daun jeruk purut dari dua jenis tipe basis
hidrokarbon dan absorpsi dihasilkan stabilitas fisik yang baik karena tidak terdapat perubahan
yang signifikan selama empat minggu penyimpanan. Formulasi H2 dengan tipe basis hidrokarbon
(campuran paraffin liquid dan vasellin album 15:85) merupakan sediaan yang paling banyak
disukai oleh volunteer dengan presentasi 100 % untuk bentuk, 76 % untuk bau dan warna karena
lebih menarik dari sediaan yang lain.
Kata Kunci: Ekstrak, daun jeruk purut, salep, stabilitas fisik