Institusion
Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang
Author
Nurazizah, Ulva
Syafah, Lailiiyatus
Subject
BC Analisis Farmasi
Datestamp
2019-09-19 07:14:45
Abstract :
Temugiring (Curcuma heyneana Valenton & V.zijp.) memiliki kandungan senyawa aktif berupa
kurkumin yang memiliki aktifitas sebgai anti oksidan, sehingga banyak digunakan sebagai obat
tradisional dan juga sebagai produk kecantikan. Perbedaan cara ekstraksi, serta konsentrasi bahan
dan pelarut dapat mempengaruhi parameter spesifik dan jumlah kadar senyawa kurkumin pada
temugiring. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan nisbah bahan dan pelarut
terhadap parameter spesifik ekstrak temugiring dan mengetahui pengaruh perbedaan nisbah bahan
dan pelarut terhadap kadar senyawa kurkumin pada ekstrak temugiring. Temugiring diekstrak
menggunakan metode maserasi bertingkat dengan perbedaan nisbah bahan dan pelarut (etanol 70%
1:8 dan 1:10 serta etanol 96% 1:8 dan 1:10). Hasil skrining fitokimia menunjukkan positif
mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid dan alkaloid, namun pada penggunaan pelarut etanol
70% 1:10 tidak memiliki kandungan steroid dan triterpenoid. Hasil rendemen tertinggi diperoleh
pada pelarut etanol 70% pada nisbah bahan dan pelarut 1:10 dengan presentasi 20,44% dan uji
penetapan kadar kurkumin menunjukkan bahwa kurkumin lebih banyak terkandung pada pelarut
96% pada perbedaan nisbah bahan dan pelarut (1:8) dengan presentasi 5,502%. Hasil statistic
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nisbah bahan dan pelarut terhadap kadar kurkumin
ekstrak temugiring.
Kata Kunci: kadar, kurkumin, nisbah bahan, pelarut, dan parameter spesifik