Institusion
Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang
Author
Afriliana, Dwi
Wijayanti, Ernanin Dyah
Subject
BG Ilmu Farmasi
Datestamp
2019-11-20 07:18:32
Abstract :
Masyarakat Indonesia mengggunakan jeringau (Acorus calamus) untuk mengobati beberapa macam
penyakit. Kemampuan tersebut diduga karena adanya kandungan senyawa fitokimia Fermentasi
merupakan salah satu metode rekayasa proses yang ditujukan untuk menghancurkan jaringan rimpang
jeringau dengan cara memecahkan dinding sel. Proses fermentasi merupakan proses yang cukup efektif
dalam meningkatkan konsentrasi komponen fenolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbandingan kadar fenolik ekstrak rimpang jeringau (Acorus calamus) segar dan terfermentasi. Tahap
penelitian ini meliputi fermentasi jeringau, ekstraksi jeringau segar dan terfermentasi, identifikasi
fitokimia, penetapan kadar fenolik, analisis data, dan membuat kesimpulan. Fermentasi dilakukan
selama 8 hari, pembuatan ekstrak dilakukan dengan menggunakan etanol kemudian dievaporasi. Hasil
uji organoleptis menunjukkan rimpang segar berarna putih, aroma khas jeringau, dan berbentuk khas
rimpang. Sedangkan yang terfermentasi berwarna putih kecoklataan, aroma lebih menyegat, dan
berbentuk sedikit lembek. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak segar dan terfermentasi positif
mengandung fenol dan flavonoid.yang ditandai perubahan warna Tahap penetapan kadar fenolik
ekstrak jeringau segar sebesar 97.272±0.525 mgGAE/gram untuk yang terfermentasi sebesar
223.553±3.542 mgGAE/gram. Kesimpulan dari penelitan ini adalah terdapat perbedaan kadar fenolik
ekstrak rimpang jeringau segar dan terfermentasi.
Kata Kunci : Ekstrak Jeringau, Fenolik, Fermentasi.