Institusion
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Author
ARYANI, DEPRI
Yosephin, Betty
Krisnasary, Arie
Suryani, Desri
Okfrianti, Yenni
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2024-12-10 03:25:29
Abstract :
MP-ASI yang baik mencakup makanan yang beragam untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi, terutama zat gizi mikro.MPASI harus diberikan tepat waktu
(diberikan mulai umur 6 bulan ke atas), cukup (jumlah, frekuensi, konsistensi, dan
keragaman), dan tekstur makanan diberikan sesuai dengan umur anak. Kelompok
makanan hewani, buah, dan sayur harus dimasukkan dalam MPASI ini. Berbagai
studi menunjukan bahwa MPASI berbasis kelompok makanan nabati saja tidak
cukup untuk memenuhi zat gizi mikro tertentu. Oleh karena itu, kelompok
makanan hewani, buah, dan sayur harus dimasukkan dalam MPASI. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) dengan konsumsi sumber zat gizi mikro (vitamin A dan Fe) usia 6-
23 bulan di Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder hasil SDKI 2017.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain observasional analitik
dengan menggunakan jenis cross sectional. Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama
dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan
Kementerian Kesehatan. Penelitian ini menggunakan data hasil pengumpulan
SDKI 2017 dengan metode observasi kuesioner terhadap sampel anak usia 6-23
bulan sebanyak 93 sampel. Kuesioner yang digunakan dalam SDKI telah melalui
proses uji coba oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Hasil uji statistik chi square menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan
antara pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dengan konsumsi sumber
zat gizi mikro vitamin A (p = 0.921) dan Fe (p = 0.484).
Disarankan untuk mengisi data dengan lengkap, jelas serta pegelompokkan
data sesuai bidangnya sehingga memudahkan peneliti menganalisis data untuk
melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan data sekunder.