Abstract :
Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
yang bersedia untuk membayar sejumlah uang di masa mendatang beserta
sejumlah bunga sesuai dengan yang dijanjikan. Apabila perusahaan membutuhkan
tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, kebutuhan
itu dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Jika perusahaan
kesulitan mencari utang jangka panjang dalam jumlah besar dari satu sumber,
maka perusahaan dapat mengeluarkan obligasi. Obligasi ini dapat dijual bila
reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang dapat tetap berdiri selama jangka
waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi sangat tergantung pada
suku bunga yang diberikan. Semakin besar suku bunganya, semakin tinggi/mahal
harga jual obligasi tersebut. Sebaliknya, semakin rendah suku bunga obligasi,
semakin rendah/murah harga jualnya.
Penelitian dilakukan di PT.Indonesian Capital Market Library.
Strategpenelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah strategi
penelitian komparatif (comparative research) dengan metode penelitian yang
digunakan adalah metode ex pos facto. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah menghitung imbal hasil
dengan rumor Future Value Anuitas. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel
mandiri yaitu imbal hasil hutang obligasi dengan sistem bunga dan imbal hasil
hutang obligasi dengan sistem bagi hasil.
Imbal hasil hutang obligasi sistem bunga (73,80%) lebih kecil dari pada
imbal hasil hutang obligasi sistem bagi hasil (76,39%). Maka terdapat perbedaan
antara imbal hasil hutang obligasi sistem bunga dengan sistem bagi hasil dengan
selisih sebesar 2,59%. Hal ini menunjukkan bahwa menerbitkan obligasi syariah
(sukuk) dengan menerapkan sistem bagi hasil lebih menguntungkan dari pada
menerbitkan obligasi konvensional dengan sistem bunga.