Abstract :
Diabetes Melitus tipe 2 merupakan masalah umum yang terjadi pada orang
yang memiliki gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat
penurunan sekresi oleh sel beta pankreas atau gangguan fungsi insulin. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan self
management pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Buduran.
Desain penelitian observasional analitik, dengan pendekatan crossectional.
Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan
menggunakan simple random sampling. Sampel penelitian sejumlah 80 responden
penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Buduran. Instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner DSMQ, DKT, SDSCA, Dukungan Keluarga, dan
DMSES. Data dianalisis mengunakan uji Spearman Rho dengan tingkat
kemaknaan p<=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara
tingkaat pengetahuan dengan self management dengan nilai koefisien (r=0,576),
adanya hubungan signifikan kemampuan aktivitas dengan self management
dengan nilai koefisien (r=0,612), adanya hubungan signifikan antara dukungan
keluarga dengan self management dengan nilai koefisien (r=0,592) dan adanya
hubungan signifikan antara self efficacy dengan self management dengan nilai
koefisien (r=0,660).
Pasien DM Tipe 2 bisa diatasi dengan cara memberikan edukasi disetiap
program kegiatan prolanis diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,
kemampuan aktivitas, dukungan keluarga dan self efficacy, sehingga pasien
mampu meningkatkan self management dengan baik. Intervensi ini sangat
dianjurkan untuk penderita DM Tipe 2 dengan menambah frekuensi pendidikan
kesehatan dan melibatkan keluarga pada pasien diabetes melitus sehigga pasien
mampu melakukan self management dengan baik.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kemampuan Aktivitas, Dukungan Keluarga, Self
Efficacy, Self Management, Diabetes Mellitus