Abstract :
Sampah merupakan limbah padat yang memiliki potensi untuk dapat diolah kembali
sehingga memiliki nilai ekonomis. Sampah dengan konsentrasi dan kuantitas yang tinggi
tentunya akan membawa dampak negatif bagi lingkungan terutama pada kesehatan manusia
sehingga perlu dilakukan penangan terhadap limbah padat ini. Daur ulang sering menjadi
alternatif solusi bagi penanganan limbah padat.Dibandingkan dengan bahan lain, alumunium
mempunya kelebihan yaitu bisa didaur ulang kapan saja atau tidak terbatas waktu karena
proses ini tidak mengubah struktur alumunium ini sendiri.Salah satu alternatif daur ulang
pada kaleng bekas minuman ini adalah menjadikannya serat, dengan cara membuat limbah
kaleng tersebut menjadi lempengan datar yang nantinya akan dipotong kecil-kecil dengan
ukuran tertentu dan menjadikannya seperti serat-serat.Hal ini membuat peneliti ingin mencari
dan memberikan solusi dari permasalahan limbah kaleng bekas minuman yaitu dengan cara
membuat beton dengan campuran serat kaleng minuman bekas dengan variasi fraksi sebesar
10%, 15% dan 20% dari volume beton silinder.
Selain untuk mengetahui pengaruh serat kaleng pada campuran beton terhadap kuat
tarik, peneliti juga menganalisa pengaruh serat kaleng terhadap kuat tekan dan modulus
elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Pengujian kuat
tarik belah dan kuat tekan menggunakan compression machine, sedangkan uji modulus
elastisitas menggunakan extensometer dan strain gauge.
Hasil pengujian kuat tarik belah tidak menunjukkan adanya hasil yang optimum pada
setiap fraksi serat kaleng. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan
maksimum juga diperoleh fraksi 10% dengan nilai sebesar f’c = 23,803 MPa (meningkat
6,922% dari beton normal. Begitu pula dengan hasil uji modulus elastisitas yang
menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas maksimum diperoleh pada fraksi kaleng 10%.