Abstract :
Alun-alun Kota Batu merupakan Landmark dan Node Kota Batu sehingga
mengakibatkan tarikan pergerakan. Tarikan pergerakan tersebut berupa kenaikan jumlah
kendaraan yang melintas pada kawasan tersebut. Kawasan Alun-alun Kota Batu dibatasi
dengan empat ruas jalan yaitu Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada, Jalan Sudiro, dan
Jalan Munif. Jumlah kendaraan yang banyak akan menyebabkan kenaikan jumlah
konsumsi bahan bakar minyak yang dijadikan sebagai sumber energi. Hasil pembakaran
bahan bakar minyak menjadi gas buang atau emisi CO2. Oleh karena itu akan dilakukan
perhitungan terhadap jumlah kendaraan yang melintas di Kawasan Alun-alun Kota Batu
untuk mengetahui jumlah emisi CO2. Emisi CO2 diperoleh dari total konsumsi bahan bakar
kendaraan dengan emisi faktor dari bahan bakar tersebut. Sedangkan total konsumsi bahan
bakar kendaraan diperoleh dari total panjang perjalanan yang melintas dikalikan dengan
rata-rata efisiensi bahan bakar kendaraan tersebut.
Alun-alun Kota Batu juga merupakan RTH publik yang berfungsi sebagai penahan
angin, pengatur iklim mikro. Alun-alun dapat berfungsi sebagai reduksi karena keberadaan
pohon-pohon di alun-alun dapat mengurangi jumlah emisi CO2 dari kendaraan bermotor.
Gas CO2 merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh pohon untuk melakukan
fotosintesis dengan cara penyerapan karbon. Selain itu, pohon merupakan salah satu
vegetasi yang mampu menyimpan karbon. Setiap vegetasi yang terdiri dari pohon dan
rumput memiliki daya serap yang berbeda. Oleh sebab itu, pada penelitian ini juga
memiliki tujuan identifikasi daya serap CO2 eksisting di Alun-alun Kota Batu. Setelah
dilakukan analisis dengan menghitung jumlah daya serap eksisting, tujuan selanjutnya
adalah menghitung kemampuan daya serapnya dengan cara membandingkan antara total
emisi CO2 di Kawasan Alun-alun Kota Batu dengan total daya serap eksisting Alun-alun
Kota Batu. Hasil dari perbandingan tersebut berupa persentase kemampuan Alun-alun
Kota Batu dalam menyerap emisi CO2.