Abstract :
Penyakit Sindrom Koroner Akut (SKA) masih menjadi penyebab kematian tertinggi
dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pendekatan pengobatan secara agresif
memiliki potensi lebih baik dalam mengubah prognosis pasien dengan SKA, meskipun
seringkali bergantung pada faktor risiko yang dimiliki pasien. Oleh karena itu diperlukan
pengkajian faktor risiko pada pasien SKA NSTEMI. Terdapat beberapa skor risiko yang
digunakan di Indonesia antara lain: Thrombholysis in Myocardial Infarction (TIMI), Global
Registry of Acute Coronary Events (GRACE), dan Killip. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis perbedaan korelasi skor risiko TIMI, GRACE, dan Killip sebagai
prediktor Length of Stay (LOS) pada pasien Sindrom Koroner Akut Non ST Elevation
Myocard Infarction (NSTEMI).
Penelitian ini menggunakan desain analitik observational, metode pengambilan
data secara cohort retrospective. Pelaksanaan penelitian di RSUD Dr.Iskak Tulungagung
dengan sampel 98 data rekam medik pasien yang dirawat inap mulai Januari sampai
Agustus 2017. Pengumpulan data dengan mengukur skor TIMI, GRACE, dan Killip pada
pasien SKA NSTEMI dan dihitung lama rawat inap mulai masuk sampai pasien keluar
ruang ICCU, data dianalisa dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil analisis data
menunjukkan nilai signifikansi berturut-turut adalah skor TIMI p = 0.000 dan r = 0.466,
skor GRACE p = 0.000 r = 0.598, dan skor Killip p = 0.000 r = 0.441 pada rentang p < 0,05,
sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan korelasi secara signifikan antara
skor TIMI, GRACE, dan Killip dengan Length of Stay (LOS) pada pasien Sindrom Koroner
Akut Non ST Elevation Myocard Infarction (NSTEMI) yang dirawat inap di ICCU Dr.Iskak
Tulungagung. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan korelasi antara
skor TIMI, GRACE, dan Killip sebagai prediktor prognosis (LOS) pada pasien SKA NSTEMI.
Skor GRACE memiliki korelasi paling kuat sebagai prediktor prognosis dibandingkan skor
TIMI dan Killip.