Abstract :
Sektor pertanian di Kabupaten Lombok Timur merupakan tulang
punggung perekonomian daerah, oleh karena itu sektor pertanian akan mendapat
perhatian yang besar dalam pembangunan perekonomian Kabupaten Lombok
Timur. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2020, Kecamatan Terara merupakan
salah satu kecamatan penghasil produksi padi di Kabupaten Lombok Timur
dengan luas tanam 4.466 Ha, produksi 24.831 ton, dan produktivitas 5,56
ton/Ha.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, pendapatan, dan kendalakendala yang di hadapi petani pada usahatani padi di Kecamtan Terara Kabupaten
Lombok Timur.
Penelitian ini dilaksanakan di tiga desa yakni Desa Suradadi,Desa Lando,
dan Desa Santong, yang di tentukan secara purposive sampling dengan jumlah
responden ditetukan secara proporsional rondom sampling, yairu Desa Suradadi 9
petani responden, Desa Lando 12 petani responden, dan Desa Santong 9 petani
responden. Sedangkan penentuan responden pada masing-masing desa
menggunakan taknik Rondom Sampling (Probability Sampling) pengambilan
secara acak, yang dilakukan secara undian atau lotre.
Analisis data dilakukan dengan cara tabulasi menggunakan data
kuantitatif dan kualitatif, untuk data kuantitatif diolah dengan total profit,
sedangkan data kualitatif disajikan atas kondisi lapangan.
Hasil dari penelitian menenjukkan bahwa rata – rata total biaya produksi
(Total Cost) yang di keluarkan petani sebesar Rp. 15.864.967,- per luas lahan
garapan atau Rp. 20.098.287,- per hektar, sedangkan rata-rata penerimaan (Gross
Return) sebesar Rp. 21.153.608,- per luas lahan garapan atau Rp. 26.798.296,-per hektar, sehingga pendapatan (Net Return) sebesar Rp. 5.326.047,- per luas
lahan garapan atau Rp. 6.748.461,- per hektar.
Sedangkan kendala-kendala yang di hadapi petani padi padi kecamtan
terara kabupaten lombok timur dari 30 petani, 20 petani (66,6%) yang
mempunyai kendala kendala berupa hama, penyakit dan air, sedangkan 10 petani
(33,4%) yang mempunyai kendala berupa modal dan harga.