Abstract :
Pertanian adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang
menguntungkan dan meningkatkan nilai ekonomis dari memelihara tumbuhan dan
atau hewan ternak. Terdapat unsur lahan, tenaga, modal tunai, material, teknologi
(skill), proses (kegiatan) dan hasil. Salah satu komoditas unggulan sayuran yang
banyak dijadikan sebagai komoditas utama oleh petani untuk meningkatkan
pendapatan adalah tanaman kubis. Tanaman kubis (Brassica oleracea L)
merupakan tanaman sayuran subtropik yang banyak ditanam di Erofa dan Asia.
Dalam budidaya, kubis adalah komoditi semusim dan secara biologi tumbuhan ini
adalah dwimusim (biennial) dan memerlukan vernalisasi untuk pembungaan.
Berdasarkan data dari BPS Provinsi NTB Tahun 2018, dapat diketahui
bahwa Kabupaten Lombok Timur memiliki luas panen terluas dibandingkan
dengan kota yang lain, dengan hasil produksi sebesar 5.930 ton dengan luas areal
panen sebesar 338 Ha. Ini jelas terlihat bahwa Kabupaten Lombok Timur
memiliki potensi dalam mengembangankan kubis. Adapun tuuan dari penelitian
ini: a). Untuk mengetahui tingkat biaya dan pendapatan usahatani kubis di
Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. b). Untuk mengetahui tingkat
kelayakan usahatani kubis di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.
Dari 6 desa yang ada di Kecamatan Sembalun, ketiga desa tersebut
merupakan desa dengan luas areal tanam kubis paling luas dibandingkan dengan
desa yang lain yang ada di Kecamatan Sembalun. Penentuan petani responden
dalam penelitian ini dilakukan secara Quota sampling dengan jumlah responden
sebanyak 30 orang. Sedangkan penentuan responden untuk masing-masing desa
dilakukan secara proporsional random sampling dengan rincian sebagai berikut.
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: a) Biaya pada usahatani kubis di Kecamatan Sembalun yaitu
sebesar Rp. 20.166.569 per LLG dan pendapatan petani pada usahatani kubis di
Kecamatan Sembalun adalah sebesar Rp. 15.318.121 per LLG. b). Nilai R/C
sebesar 1,76 artinya bahwa usahatani kubis layak untuk dikembangkan. R/C
menunjukan bahwa setiap penambahan satu satuan input akan memberikan 1,76
satu satuan output.c). Kendala-kendala pada usahatani kubis di Kecamatan
Sembalun terdiri dari: serangan hama yaitu terkait sulitnya penanggulangan
terhadap serangan berbagai penyakit, mahalnya ongkos buruh serta modal yang
tidak memadai.