DETAIL DOCUMENT
Teori Hermeneutika Gadamer dan Aplikasinya Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Politik Taqiyuddin An- Nabhani Dalam Kitab Ad-Daulah Al-Islamiyah
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
Author
Wulandari, Maharani
Subject
Teori Hermeneutika 
Datestamp
2023-06-09 03:10:34 
Abstract :
Maharani Wulandari. Telaah Hermeneutik terhadap Penafsiran Ayat-ayat Politik Taqiyuddin an-Nabhani dalam Kitab ad-Daulah al-Islamiyyah. Skripsi, Jurusan Qur?an Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Uniersitas Islam Negeri (UIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Abdul Majid, M.A dan Dr. H. Fuad Fansuri, Lc, M.Th.I Latar belakang penelitian ini adalah untuk memahami ayat-ayat politik yang digunakan oleh Taqiyuddin an-Nabhani untuk melegitimasi gerakan politiknya mendirikan negara Islam atau Khilafah, melalui kajian hermeneutika Gadamer. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan atau library research. Penulisan ini akan fokus pada pembahasan yang bersifat literature atau kepustakaan, yang kajiannya adalah dengan melakukan penelusuran dan telaah berbagai bahan pustaka yang akan digunakan oleh penulis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penafsiran yang dilakukan oleh an-Nabhani mengalami lompatan kesimpulan yang sangat jauh, yakni menafsirkan hukum Allah sebagai bentuk pemerintahan. Padahal, perbedaan yang sangat jelas antara hukum Allah yang dapat diartikan sebagai Alquran, sunnah, ijma dan qiyas. Sedangkan bentuk pemerintahan Islam adalah sistem ketatanegaraan yang melembaga. Maka dapat ditarik benang merah bahwasanya penafsiran seseorang terhadap suatu teks terkadang dibarengi oleh kepentingan kelompok, individu ataupun lainnya. Analisa secara hermeneutic dengan menggunakan teori-teori dari hermeneutika Gadamer adalah menunjukan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh an-Nabhani merupakan catatan hitam yang patut mendapat perhatian khusus bagi umat Islam yang meyakini kebenaran al-Qur?an. Penafsiran dalam kitab tersebut tidak sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penafsiran sebab terdapat penafsiran yang mengalihkan makna satu ayat ke makna yang lain. An-Nabhani dinilai mengabaikan ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para ulama. Hal tersebut sangat jelas merupakan penyimpangan tafsir al-Qur?an yang sangat tidak patut untuk dilakukan. 

Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA