Institusion
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Author
Andriansyah, Andriansyah
Subject
371.4 Bimbingan dan penyuluhan siswa, Bimbingan dan penyuluhan sekolah
Datestamp
2024-03-08 08:32:54
Abstract :
Anak binaan yang ada di PKBM Bina Anak Nusantara adalah anak
pengangguran, anak jalanan dan berbagai aktivitas dijalanan. Bina Anak
Nusantara adalah salah satu lembaga Pendidikan Luar Sekolah yang mendidik
anak bermasalah melalui Paket C. Dalam hal perencanaan persiapan karir bagi
anak PKBM tentunya perlu suatu metode tersendiri dalam bimbingan karir
mereka, sehingga tamat sekolah mereka tidak lagi kembali ke jalanan namun
memiliki cara pandang yang lebih baik dalam meniti dan merencanakan karir.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui metode bimbingan karir (2)
Untuk mengetahui persiapan perencanaan karir anak (3) Untuk mengetahui
indikator keberhasilan dan hambatan individu dalam persiapan perencanaan karir
anak di PKBM Bina Anak Nusantara Pinang Baris Medan Sunggal.
Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Teknik analisis data dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah mengumpulkan dan mengelompokkan
permasalahan, kemudian menjabarkan dan menguraikan atau mendeskripsikan
sesuai dengan permasalahannya, selanjutnya diambil kesimpulan. Teknik
pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan hasil observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode bimbingan karir di rumah
singgah PKBM Bina Anak Nusantara Pinang Baris Medan Sunggal dilaksanakan
dengan dua metode yaitu metode teori di dalam kelas dan metode praktek di
lapangan secara langsung dengan waktu yang sudah ditentukan. Persiapan
perencanaan karir anak dilakukan melalui pendataan anak yang mengikuti
bimbingan karir dan mengelompokkannya untuk mengikuti seluruh proses
pembinaan dan pelatihan karir. Indikator keberhasilan metode bimbingan karir
adalah kemampuan anak membuka usaha di bidang sablon dan mampu bekerja di
berbagai tempat sesuai dengan bidang keterampilan yang sudah dipelajari.
Hambatannya adalah kurang serius dalam mengikuti pelatihan dari sebagian
kecil anak , disamping hambatan biaya dalam membuka usaha sendiri setelah
selesai pelatihan.