Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru tentang
punishment dalam meningkatkan proses pembelajaran Akidah Akhlak dan
menganalisis implementasi punishment dalam meningkatkan proses pembelajaran
Akidah Akhlak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi, yaitu jenis penelitian yang mengkaji fenomena apa
yang dialami oleh subjek penelitian. Data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan analisis dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1). persepsi guru tentang punishment
bermacam-macam pendapat. Pertama, kepala sekolah: punishment perlu
dilakukan agar anak tidak mengulangi kesalahannya kembali. Kedua, WKM
Kurikulum:punishment perlu dilakukan agar anak tidak melakukan kesalahan
yang sama. Ketiga, WKM Kesiswaan: punishment perlu dilakukan, karena
punishment adalah alat untuk merubah, membentuk, memotivasi, memberikan
efek jera kepada siswa agar siswa menjadi baik kepribadiannya dan akhlaknya.
Keempat, Guru Bidang Studi Akidah Akhlak: punishment perlu dilakukan, karena
tujuannya bukan menyakiti siswa, tetapi membentuk siswa dan siswi yang dan
berakhlakul karimah. (2). Implementasi punishment yang dilakukan di MIS Ar
Ridha Medan ada dua macam: pertama, diterapkan secara umum yaitu sesuai
dengan surat keputusan yang telah ditetapkan oleh Kepala Madrasah sebagai tata
tertib sekolah dan disepakati oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan kedua, diterapkan secara khusus yaitu guru dalam proses pembelajaran
dan di luar jam pelajaran di MIS Ar Ridha Medan