Institusion
Universitas Katolik Widya Karya
Author
Kristanto, Tri Unika Wahyu
Redationo, Nereus Tugur
Murdiyanto, Danang
Subject
Polypropylene (PP)
Datestamp
2020-11-06 03:37:34
Abstract :
Material yang sering digunakan pada zaman sekarang ini kebanyakan adalah
material yang sifatnya menguras sumber daya alam yang berarti tidak dapat
terbaharukan, begitu juga pada saat proses pembuatannya pun yang tidak ramah
lingkungan. Masih banyak juga masyarakat yang lebih banyak membuang sampah
sembarangan apalagi sampah yang tidak dapat diurai karena kurangnya kesadaran
dan kebersihan dari masyarakat sendiri sehingga membuat kotoran atau limbah.
Berangkat dari sinilah material yang baru dibuat atau disebut komposit. Sebagai
pengganti material yang tidak dapat diurai oleh alam, dengan memanfaatkan plastik
jenis polypropylene (PP) yang banyak digunakan sebagai kemasan air mineral yang
sering juga kita jumpai ini sebagai matriks atau pengikat dan serat serabut kelapa
selama ini hanya di pandang sebagai limbah yang belum sempurna pemanfaatannya
sebagai filler atau pengisi. Plastik ini di daur ulang dengan cara di lebur atau dibakar
dengan temperatur 165ºC yang dilakukan di dalam alat vertical injection molding
agar plastik ini tidak terbakar, selanjutnya ketika plastik sudah mencair
dicampurkan dengan serat serabut kelapa pada mold kemudian di tekan dengan
variasi tekanan yaitu: 15N/m², 20N/m², 25N/m². Setelah ditekan maka akan didapat
material baru yang kemudian dapat di uji kekerasannya. Pada tekanan 15N/m²
mempunyai nilai kekerasan shore d 47,67HD, pada tekanan 20N/m² mempunyai
nilai kekerasan shore d 55,92HD dan pada tekanan 25N/m² mempunyai nilai
kekerasan shore d 51,43HD. Dengan mengacu pada material plastik dan serat
serabut kelapa. Sehingga material yang baru ini dapat menggantikan material
selama ini digunakan sebagai ubin atau lantai. Selain itu pembuatan ini juga akan
berdampak pada lingkungan sekitar karena juga membantu untuk mengurangi
limbah plastik dan serat serabut kelapa, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan
kedua material tersebut yang di anggap sebagai limbah.