Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Muhammad Ridho (STUDENT ID : dhori.manchunian.11@gmail.com)
Setiyadi Setiyadi (LECTURER ID : 0705036001)
Suratno Lourentius (LECTURER ID : 0706045901)
Subject
Engineering
Datestamp
2022-01-31 08:58:53
Abstract :
Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya perkebunan jagung. Tanaman jagung (Zea mays) merupakan tanaman pangan yang penting dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan jagung dalam industri modern sangat beraneka ragam, salah satunya diolah menjadi minyak jagung. Tujuan utama dari pendirian pabrik minyak jagung ini yakni sebagai upaya untuk mengurangi jumlah impor sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi negara.
Metode yang digunakan dalam produksi minyak jagung ini adalah ekstraksi menggunakan fluida superkritis. Alasan pemilihan proses adalah karena metode ini memiliki kelebihan, yakni selektivitasnya terhadap bahan yang akan diekstraksi hanya dengan mengatur suhu dan tekanan operasinya sehingga dihasilkan minyak jagung dengan kemurnian yang tinggi. Selain itu, fluida yang dipakai ramah lingkungan serta dapat di-recycle untuk digunakan kembali pada proses selanjutnya sehingga murah dan menghemat biaya.
Uraian proses produksi minyak jagung diawali dengan pemisahan kulit dan tongkol jagung, serta dilakukan pengecilan ukuran biji jagung. Proses dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan fluida superkritis, lalu dilakukan pemisahan antara CO2 dan minyak. Minyak selanjutnya dipucatkan dan dideodorisasi untuk menghilangkan bau dan kotoran yang tidak diinginkan sehingga diperoleh produk akhir berupa minyak jagung yang layak untuk dipasarkan.
Prarencana pabrik minyak jagung dengan ekstraksi superkritis ini memiliki rincian sebagai berikut:
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
Produksi : Minyak Jagung
Kapasitas produksi : 2.500 ton/tahun
Waktu operasi : 300 hari/tahun
Masa konstuksi : 2 tahun
Waktu mulai beroperasi : 2020
Bahan baku : Jagung
Kapasitas bahan baku : 58.942 ton/tahun
Utilitas : Air sebesar 87,02 m3/hari, listrik sebesar 1121,8 kW/bulan, Batubara sebesar 3630 kg/tahun, dan solar sebesar 37,44 m3/tahun.
Jumlah tenaga kerja : 109 orang
Lokasi pabrik : Kec. Plumpang, Kab. Tuban, Jawa Timur
Analisa ekonomi :
Modal Tetap (FCI) : Rp 62.410.653.600
Modal Kerja (WCI) : Rp 16.347.190.000
Biaya Produksi Total (TPC) : Rp 224.451.036.000
Rate of Return (ROR) sebelum pajak : 24,51%
Rate of Return (ROR) sesudah pajak : 18,61%
Pay Out Time (POT) sebelum pajak : 4,34 tahun
Pay Out Time (POT) sesudah pajak : 5 tahun
Break Event Point (BEP) : 40,14%
Kelayakan pabrik ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu dari segi proses, peralatan, lokasi, dan ekonomi. Dengan melihat dari berbagai segi terutama untuk segi ekonomi, dimana Rate of Return Investment setelah pajak yaitu 18,61% lebih besar dari suku bunga bank (10%) dan memenuhi nilai mar (Minimum Acceptable Return of Investment) yang dipilih untuk pabrik minyak jagung yaitu antara 10 ? 44%. Oleh sebab itu, prarencana pabrik minyak jagung dengan ekstraksi superkritis layak didirikan secara teknis dan ekonomis.