Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Cindy Augustin (STUDENT ID : cindyaugustine456@gmail.com)
Nurlaila Effendy (LECTURER ID : ..)
Subject
Psychology
Datestamp
2019-12-12 06:08:31
Abstract :
Konsep "forgiveness" dapat berarti dua hal yakni meminta maaf dan
memaafkan. Menurut Horwitz (2006) untuk melakukan dua hal ini ada
beberapa elemen yang dilibatkan termasuk korban, pelaku, juga berbagai
tingkat trauma, luka, dan ketidakadilan. Namun bagaimana jika elemen
pelaku tidak bisa dihadirkan dalam suatu situasi seperti pada kecelakaan
tabrak lari? Kontribusi perilaku pelaku mungkin dapat menjadi fasilitator
untuk mencapai forgiveness, tetapi semua keputusan forgiveness diambil atas
dasar kemampuan dalam diri seseorang. Dapat dipahami bahwa kemampuan
intrapersonal seseorang merupakan dasar forgiveness dan perilaku pelaku
hanya sebagai fasilitator. Peneliti melakukan penelitian dengan bertujuan
untuk menggali kemampuan interpersonal dengan menelaah dinamika
forgiveness yang terjadi pada korban tabrak lari. Peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dengan tipe fenomenologi. Data yang diperoleh
dianalisa dengan menggunakan analisis tematik, khususnya analisis induktif.
Informan penelitian adalah korban tabrak lari yang mengalami luka berat.
Hasil penelitian ditemukan bahwa ketiga informan mendapati titik balik
forgiveness bersamaan dengan keadaan informan yang sudah membaik,
kemampuan interpersonal yang berbeda - beda dan adanya dukungan sosial.
Hasil penelitian menemukan bahwa proses forgiveness pada ketiga informan
berbeda dengan 4 tahapan forgiveness yang dikemukan oleh Enright (1998),
terdapat 5 tahapan forgiveness yang dilalui oleh informan yaitu 1) fase
pengungkapan, 2) fase pertimbangan, 3) fase penerimaan, 4) fase tindakan,
dan 5) fase pendalaman.