Abstract :
Analisis spasial adalah salah satu cara pendataan dalam upaya
untuk manajemen lingkungan dan merupakan bagian dari pengelolaan
(manajemen) penyakit berbasis wilayah. Stunting merupakan gangguan
pertumbuhan linier yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi
maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis. Berdasarkan data
Pemantauan Status Gizi (PSG) Sulawesi Selatan tahun 2015 yang
dilakukan di 24 kabupaten/kota menunjukkan bahwa prevalensi balita
stunting pada tahun 2014 sebesar 34,5%. Mengalami penurunan pada
tahun 2015 menjadi 34,1%. Kemudian mengalami kenaikan pada tahun
2017 mencapai 34,8%..
Jenis Penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan
Cross-sectional, dengan jumlah responden sebanyak 92 balita. Metode
analisis data menggunakan uji bivariat dengan uji kolerasi chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola pengasuhan sebagai
faktor kejadian stunting pada balita dengan nilai x2 = 0,019 < 0,05 berarti
ada hubungan yang signifikan, hubungan riwayat menyusui sebagai faktor
kejadian stunting pada balita dengan nilai x2 = 0,016 < 0,05 berarti ada
hubungan yang bermakna, hubungan pola asuh makanan sebagai faktor
kejadian stunting pada balita dengan nilai x2 = 0,005 < 0,05 berarti ada
hubungan yang signifikan, hubungan usia penyapihan dengan kejadian