Abstract :
Isolasi, identifikasi, dan karakterisasi metabolit sekunder ekstrak
aseton dari tanaman obat sirih merah Piper crocatum, serta
bioaktivitasnya terhadap anti dengue telah dilakukan. Metode isolasi yang
digunakan terdiri atas ekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian. Ekstraksi
dilakukan dengan menggunakan pelarut aseton kemudian dievaporasi.
Identifikasi golongan senyawa pada ekstrak aseton tanaman obat sirih
merah P. crocatum dilakukan melalui uji fitokimia. Karakterisasi metabolit
sekunder berdasarkan analisis data spektroskopi IR, NMR-1D (1H dan
13C-NMR), dan NMR-2D (HMBC dan HSQC). Hasil penelitian diperoleh
senyawa isolat I berupa serbuk coklat adalah 2?-asetoksi-3?,5?-dimetoksi3,4-metilendioksi-4?-okso-8.1?,7.3?-neolignan sebanyak 21,9 mg. Senyawa
isolat II berupa serbuk hijau muda kekuningan adalah 4?,5-dihidroksi3,3?,7-trimetoksi flavon atau pachypodol sebanyak 19,1 mg dan senyawa
isolat III berupa serbuk coklat muda 2?-asetoksi-3,4,5,3?,5?-pentametoksi4?-okso-8.1?,7.3?-neolignan atau crocatin A sebanyak 318,4 mg. Uji
toksisitas ekstrak aseton dan senyawa crocatin A dilakukan dengan
menggunakan metode BSLT terhadap A. salina. Nilai LC50 yang diperoleh
sebesar 2,452 ?g/mL untuk ekstrak aseton yang dikategorikan sangat
toksik, sedangkan nilai LC50 senyawa crocatin A sebesar 312,071 ?g/mL
yang dikategorikan tidak toksik terhadap A. salina. Pengujian aktivitas anti
virus ekstrak aseton sirih merah P. crocatum dilakukan dengan
menggunakan metode MTS untuk menentukan nilai CC50 dan metode
viralTox Glo untuk menentukan nilai IC50. Nilai CC50 dan IC50 ekstrak yang
diperoleh berturut-turut sebesar 0,12 µg/mL dan 55,99 µg/mL yang aktif
menghambat virus dengue.