Abstract :
ABSTRAK
EKAL KURNIAWAN. A. 1411129. Karakter Agronomi Berbagai Aksesi
Tanaman Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) pada Pemberian Berbagai
Dosis Urine Sapi. Di bawah bimbingan Arifah Rahayu dan Yanyan Mulyaningsih.
Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) merupakan tanaman indigenous yang
memerlukan unsur N untuk meningkatkan pertumbuhannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter agronomi berbagai aksesi katuk
pada berbagai dosis urine sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap yang terdiri atas dua faktor, yaitu aksesi katuk (Pandeglang, Cianjur,
Sukabumi, Leuwiliang, dan Kemang) dan dosis urine sapi (urine 0%R = 0,0
m?/tanaman, urine 50%R = 468,75 m?/tanaman, urine 100%R = 937,5
m?/tanaman, urine 150%R = 1406,25 m?/tanaman, dan urea 100%R = 8,2
g/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produktivitas
tanaman katuk aksesi Cianjur memiliki hasil terbaik pada peubah jumlah tunas,
total panjang tunas, jumlah daun, jumlah anak daun, bobot segar, dan bobot kering
dibandingkan dengan aksesi Pandeglang, Sukabumi, Leuwiliang, dan Kemang.
Penggunaan urine 50%R, urine 100%R, dan urine 150%R, nyata meningkatkan
bobot segar dan kering total dibandingkan dengan penggunaan urine 0%R dan
urea 100%R. Kualitas katuk terbaik ditunjukkan pada katuk aksesi Sukabumi
yang memiliki kandungan klorofil dan vitamin C terbesar. Perlakuan dosis pupuk
urine sapi dan urea menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada semua
peubah vegetatif kecuali tinggi tanaman dan bobot segar dan kering akar,
sehingga pada tanaman katuk, urine sapi dapat menggantikan pengunaan urea.
Kata kunci: Sauropus androgynus, jumlah tunas, bobot kering, indegenous