Abstract :
ABSTRAK
Anita Fajari. B1610427. Kadar Kalsium dan Karakteristik Sensori Kerupuk
dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) dan
Jamur Tiram Putih (Pleurotus oestreatus). Di bawah bimbingan Titi Rohmayanti
dan Intan Kusumaningrum.
Kerupuk merupakan makanan yang digemari masyarakat dari berbagai kalangan,
tetapi kerupuk pada umumnya hanya mengandung karbohirat yang tinggi dari
tapioka yang digunakan, sehingga membutuhkan bahan tambahan guna untuk
meningkatkan nilai gizi pada kerupuk. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan nilai gizi kerupuk dengan mensubstitusi tepung tulang ikan patin
(Pangasius hypopthalmus) dan jamur tiram putih (Pleurotus oestreatus) serta
mengetahui penambahan soda kue yang tepat agar kerupuk mengembang ideal.
Penelitian ini menggunakan Rangkaian Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama
yaitu formulasi tapioka, tepung tulang ikan patin, dan jamur tiram putih dengan
tiga taraf perlakuan A1 (86%:8%:6), A2 (86%:10%:4%), dan A3 (90%, 5%: 5%).
Faktor kedua yaitu penambahan soda kue dengan dua taraf perlakuan B1 (0,5%)
dan B2 (1%). Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan menunjukan
bahwa formulasi kerupuk dan penambahan soda kue berpengaruh terhadap
beberapa parameter mutu penilaian uji organoleptik. Kerupuk tulang ikan patin
terpilih adalah kerupuk formulasi 86% tapioka, 10% tepung tulang ikan patin, 4%
jamur tiram putih. Kerupuk tulang ikan patin terpilih memiliki kadar kalsium
568,354 mg/100g, volume pengembangan 262 %. Hasil uji hedonik menunjukkan
63,2% panelis menyatakan suka pada warna, 66,3% menyatakan suka pada aroma,
61,9% menyatakan suka pada rasa, dan 74,7% menyatakan suka pada tekstur.
Kemudian kerupuk tulang ikan patin terpilih memiliki kadar air 8,96%, kadar abu
0,63%, kadar lemak 0,22%, kadar protein 1,46%, kadar karbohidrat 88,72%, dan
kadar fosfor 20,28 mg/100g.
Kata kunci: kerupuk, tulang ikan patin, jamur tiram putih, soda kue