Abstract :
Sarang semut (Myrmecodia tuberosa) merupakan salah satu tanaman yang
berasal dari Papua yang memiliki kandungan flavonoid, tanin dan polifenol
yang berfungsi sebagai antioksidan. Salah satu teknologi penanganan pasca
panen dalam menjaga kualitas bahan yakni pengeringan. Daerah Timor
memiliki udara alamiah yang sangat berpotensi sebagai media pengeringan,
karena bersifat ramah lingkungan dan gratis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas waktu pengeringan udara alamiah terhadap kualitas
sarang semut menggunakan tipe pengeringan batch dryer dan mengetahui
kandungan senyawa fitokimia (flavonoid dan tanin) pada sarang semut
menggunakan pengeringan udara alamiah. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan waktu pengeringan (A) yakni 5 jam (A1), 10 jam (A2)
dan 15 jam (A3). Pengeringan dilakukan selama 3 hari dengan ketebalan
irisan yakni 2 mm. Penetapan kadar flavonoid dan kadar tanin ditentukan
dengan metode kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian efektivitas waktu
pengeringan terbaik terdapat pada 15 jam, dengan suhu tertinggi 36oC,
kelembaban relatif terendah 69% mampu menurunkan kadar air akhir yakni
12,17%, sedangkan kadar flavonoid dan kadar tanin optimum terdapat pada
10 jam pengeringan dengan kadar flavonoid tertinggi sebesar 45,59 mg/g
dan kadar tanin sebesar 94,29 mg/g. Kandungan fitokimia (flavonoid dan
tanin) pada sarang semut yakni sebelum pengeringan dengan kadar
flavonoid 42,59 mg/g, 5 jam pengeringan dengan kadar flvonoid 33,59
mg/g, 10 jam pengeringan dengan kadar flavonoid 45,06 mg/g dan pada 15
jam pengeringan dengan kadar flavonoid 20,42 mg/g. Kadar tanin sebelum
pengeringan yakni 106,88 mg/g, 5 jam pengeringan dengan kadar tanin
74,55 mg/g, 10 jam pengeringan dengan kadar tanin 94,29 mg/g, dan pada
15 jam pengeringan yakni 92,62 mg/g