Abstract :
Suatu teks dapat dikatakan memiliki keterbacaan yang baik (tinggi), apabila
kalimat-kalimat dalam teks tersebut mudah dipahami oleh pembaca dan
paragraf dalam teks tersebut memiliki kesatuan, kelengkapan, serta isi yang
memadai, sehingga dapat berpengaruh positif terhadap tujuan pembelajaran itu
sendiri.Salah satu cara mengukur keterbacaan teks yakni menggunakan teknik
cloze. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks pada
buku BSE Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII SMP menggunakan tes
cloze. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Data
pada penelitian ini diperoleh dari hasil atau skor yang diperoleh dari tes Cloze
terhadap lima puluh siswa kelas VII di SMP Kristen Kefamenanu tahun ajaran
2020/2021. Terdapat tiga teks yang dijadikan sebagai sumber penelitian dan
diujikan kepada 50 siswa. Hasilnya, dapat diketahui bahwa tingkat keterbacaan
teks pada siswa kelas VII di SMP Kristen Kefamenanu termasuk dalam
kategori frustasi. Hal tersebut terlihat pada tes cloze dengan judul teks Hutan
Bakau (7a125) yakni skor siswa menunjukkan dua kategori keterbacaan yang
berbeda. Sebanyak 5 siswa memperoleh kategori intruksional dan 45 siswa
memperoleh kategori frustasi. Adapun untuk teks yang berjudul Museum,
terdapat 2 siswa yang memperoleh kategori independen dan 48 siswa
memperoleh kategori frustasi. Sementara itu, pada teks yang berjudul manggis,
terdapat 1 siswa masuk ke dalam kategori independen, 1 siswa masuk kategori
intruksional, dan 48 siswa masuk kategori frustasi.