Abstract :
Pendahuluan: Kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang tidak
menyenangkan yang ditandai dengan oleh rasa ketakutan serta gejala fisik yang
menegangkan serta tidak diinginkan. Gejala tersebut merupakan respon terhadap
stres yang normal dan sesuai, tetapi menjadi patologis bila tidak sesuai dengan
tingkat keparahan stres, berlanjut setelah stressor menghilang, atau terjadi tanda
adanya stressor eksternal. Gangguan neurotik dengan kecemasan sebagai gejala
yang menonjol sering ditemukan: survei diinggris yang baru dilakukan
menemukan bahwa 16% populasi menderita beberapa bentuk kecemasan yang
patologis. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu Pre eksperimental
dengan rancangan one group pre test and post test design, jumlah sampel yang
diambil 24 responden diperoleh dengan tehnik accidental sampling. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dan skala likert. Penelitian diawali dengan pre test
kemudian diberikan terapi murottal dan dilanjutkan dengan post test. Analisa data
menggunakan uji non parametrik yaitu dependen t test. Hasil: Penelitian ini dari
22 responden menunjukkan sebelum dilakukan terapi murottal yaitu 17 responen
(77,3%) mengalami tingkat kecemasan ringan dan setelah dilakukakn terapi
murrotal 16 responden (72,7%) tidak mengalami cemas. Hasil uji statistik
sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal pada narapidana yaitu p value
0,000 yang mana nilai ? ? 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara terapi murottal terhadap tingkat kecemasan narapidana. Diskusi: Rekomendasi ini ditujukan pada narapidana supaya lebih meningkatkan
perilaku positif mengenai pengurangan tingkat kecemasan.
Kata kunci : Kecemasan, Pencegahan, Terapi Murottal