Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
GRESIA, AULIA FRISKA
San, Indra Chusaini
Dewi, Ratna
Subject
TH1-9745 Building construction
Datestamp
2023-05-08 03:58:53
Abstract :
Pondasi sebagai dasar bangunan harus mampu memikul seluruh beban bangunan dan
beban lainnya yang turut diperhitungkan, serta meneruskannya kedalam tanah sampai
kelapisan atau kedalaman tertentu. Bangunan teknik sipil secara umum meliputi dua
bagian utama yaitu struktur bawah (sub structure) dan struktur atas (upper structure).
Pondasi yang banyak digunakan pada bangunan perumahan ialah pondasi langsung,
untuk bangunan besar / berat atau bila letak tanah padat sangat dalam digunakan pondasi
tiang. Pondasi tiang disebut pondasi dalam {deep foundation), digunakan bila lapisan
tanah dengan daya dukung yang cukup kuat dan terletak jauh di bawah permukaan tanah
Perhitungan kapasitas daya dukung pondasi tiang tungga terbagi menjadi dua yaitu
perhitungan kapasitas daya dukung ujung dan daya dukung friksi. Pada perhitungan
daya dukung ujung menggunakan tiga macam metode yaitu Metode Meyerhorf, Metode
Terzaghi, dan Metode Tomlinson. Sedangkan perhitungan daya dukung friksi
menggunakan dua macam metode yaitu Metode a dari Tomlinson dan Metode X dari
Vijayvergiya dan Focth. Hasil nilai daya dukung ujung dengan ketiga metode
menunjukkan nilai daya dukung ujung terbesar pada Metode Terzaghi. Pada perhitungan
daya dukung friksi hanya menggunakan Metode a dari Tomlinson dikarenakan Metode X
dari Vijayvergiya dan Focth hanya digunakan pada jenis tanah halus saja sedangkan
parameter jenis tanah termasuk tanah pada umumnya (c-0 soils). Setelah mendapat nilai
daya dukung ujung dan daya dukung friksi maka didapat pula nilai daya dukung ultimit
dan daya dukung total izin. Dimana pada perencanaan di lapangan akan diambil nilai
daya dukung total izin terkecil dengan jumlah tiang yang lebih banyak.