Abstract :
Kondisi hiperlipidemia dapat menginduksi terjadinya autooksidasi glukosa
dan glikasi protein yang berujung pada pembentukan reactive oxygen species
(ROS). Kondisi tersebut akan meningkatkan beban bagi sistem kerja enzim
antioksidan yaitu superoksida dismutase (SOD). Madu fermentasi mengandung
kapasitas antioksidan yang berasal dari senyawa fenol yang akan menekan efek
buruk radikal bebas pada tubuh, sehingga aktivitas SOD akan meningkat. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian madu fermentasi terhadap
aktivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada tikus putih (Rattus
norvegicus) yang diinduksi diet tinggi lemak. Penelitian dilakukan secara
eksperimental dengan metode post test only control group design. Sampel terdiri
atas 24 ekor tikus jantan dibagi dalam 6 kelompok yaitu kontrol negatif
(diberi pakan standar); kontrol positif (diberi pakan standar + PTU); kelompok
perlakuan dosis 1 (diberi pakan standar + PTU + madu fermentasi 0,2 gr/kg bb);
kelompok perlakuan dosis 2 (diberi pakan standar + PTU + madu fermentasi 0,5
gr/kg bb); kelompok perlakuan dosis 3 (diberi pakan standar + PTU + madu
fermentasi 1 gr/kg bb); dan kelompok perlakuan standar (diberi pakan standar +
PTU + simvastatin 0,18 mg). Analisis data menggunakan uji statistik One Way
ANOVA (? = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kelompok K-
sebesar 1,3411 U/ml; K+ sebesar 0,345 U/ml; dosis 1 sebesar 1,235 U/ml; dosis 2
sebesar 1,239 U/ml; dosis 3 sebesar 0,434 U/ml; dan kelompok standar sebesar
0,483 U/ml. Secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna
(p=0,000) antar kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis madu
fermentasi yang paling optimal dalam meningkatkan aktivitas SOD adalah dosis
0,5 gr/kgbb.