Abstract :
Enterobius vermicularis merupakan salah satu penyebab kecacingan manusia
terutama pada anak-anak. Infeksi akibat cacing Enterobius vermicularis terjadi di
seluruh dunia terutama di wilayah tropis dan negara-negara berkembang (WHO,
2018). Enterobius vermicularis ditularkan secara intensif pada 270 juta anak-anak
usia pra sekolah dan 600 juta anak usia sekolah yang tinggal di pedesaan (WHO,
2014). Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan cara pemeriksaan dengan
model Periplaswab sebagai alat pengambil spesimen apusan perianal hasil inovasi
baru terhadap model Anal Swab sebagai alat yang telah dikenal sebelumnya. Dari
hasil yang didapat prevalensi positif telur cacing Enterobius vermicularis sebesar
6,25% (1 anak) dengan metode anal swab. Hasil positif yang didapatkan pada
penelitian ini sebanyak 6 dengan prevalensi 37,5%. Hal ini dapat dikatakan metode
periplaswab lebih efektifitas karena terdapat banyak telur cacing Enterobius
vermicularis yang ditemukan. waktu pengambilan sampel menggunakan metode
anal swab tercatat dengan rata-rata 3,175 detik, sedangkan metode periplaswab
tercatat dengan rata-rata 2,998 detik. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa : Dari sampel yang telah diuji menggunakan metode anal swab
terdapat telur cacing Enterobius vermicularis sebanyak 1 telur, sedangkan pada
metode periplaswab terdapat telur cacing Enterobius vermicularis sebanyak 6 telur.
Metode anal swab dan metode periplaswab terdapat perbandingan efesien dan
efektivitas pada pemeriksaan telur cacing Enterobius vermicularis.