Abstract :
Potensi bahaya ergonomi dapat menyebabkan Keluhan gangguan otot
rangka dan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja dengan keluhan di
berbagai bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang, keluhan tersebut dapat
berupa kerusakan sendi, ligamen, dan tendon. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya keluhan gangguan otot rangka antara lain faktor individu (umur, jenis
kelamin, Indeks masa tubuh, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, kekuatan fisik
dan ukuran tubuh), faktor pekerjaan (Peregangan otot berlebih, aktivitas kerja, sikap
kerja dan postur kerja), dan faktor lingkungan (tekanan, getaran dan mikroklimat).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi bahaya ergonomi dan
menganalisis keluhan gangguang otot rangka pada pekerja Bengkel plat tipis, pipa
dan permesinan divisi kapal niaga PT. PAL Indonesia (Persero).
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan rancang
bangun cross sectional. Populasi yang digunakan adalah 57 orang dari bengkel plat
tipis, pipa dan permesinan pada divisi kapal niaga dan menggunakan 50 orang
sebagai sampel dengan cara accidental sampling. Variabel pada penelitian ini
adalah umur, masa kerja, bagian kerja, potensi bahaya ergonomi dan keluhan
gangguan otot rangka. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner dan
lembar observasi yang terdapat di SNI 9011:2021.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh pekerja responden berjenis
kelamin laki-laki yang memiliki umur dengan rentang 21 hingga 45 tahun dengan
peresentase (54%) berumur 21-34 tahun, masa kerja 5 ? 10 tahun memiliki
peresentase (48%) dan pekerja pada bagian pemotongan atau fitter sebanyak (42%).
38 responden memiliki nilai ? 7 potensi bahaya ergonomi yang dimana berarti
berbahaya. Bagian leher, bahu, punggung bawah dan betis adalah bagian yang
sering dikeluhkan oleh pekerja karena melakukan pekerjaan dengan posisi duduk
membungkuk dan menunduk.