Abstract :
Pasien stroke yang mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh
disebabkan oleh karena penurunan tonus otot, sehingga tidak mampu
menggerakkan tubuhnya (imobilisasi). Imobilisasi yang tidak mendapatkan
penanganan yang tepat, akan menimbulkan komplikasi berupa abnormalitas tonus,
orthostatic hypotension, deep vein thrombosis dan kontraktur otot. Kehilangan
kemampuan untuk bergerak menyebabkan ketergantungan dan membutuhkan
tindakan keperawatan. Salah satu tindakan keperawatan untuk meningkatkan dan
mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot yaitu ROM (Range of Motion).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil kekuatan otot pada pasien stroke
hemoragik dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Ruang
Paviliun Pink Rumah Sakit Wiyung Sejahtera.
Desain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi
kasus dilakukan pada 1 pasien dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas
fisik di Ruang Paviliun Pink Rymah Sakit Wiyung Sejahtera selama 3 hari.
Metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan
pendokumentasian. Kemudian dilakukan analisa data, penyusun diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
Hasil tindakan keperawatan untuk terapi ?ROM (Range of Motion)?
dilakukan selama 2 kali dalam 3 hari dengan rentang waktu 20-30 menit dengan
kualitas seperti gejala Stroke pergerakan ekstremitas cukup meningkat, kekuatan
otot cukup meningkat, rentang gerak cukup meningkat dan gerakan terbatas cukup
menurun didapatkan hasil kekuatan otot klien sedikit demi sedikit mengalami
peningkatan.
Latihan terapi ROM (Range of Moiton) dapat meningkatkan kekuatan
otot sehingga akan meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Perawat diharapkan mampu memberikan edukasi agar pasien
termotivasi untuk melakukan latihan terapi ROM. Saran pada penderita Stroke
untuk menerapkan terapi ROM ini sebagai upaya penanganan pada pasien yang
mengalami masalah gangguan mobilitas fisik.