Abstract :
Perkembangan teknologi Telekomunikasi sebagai kebutuhan berkomunikasi saat
ini, telah berkembang dengan pesatnya. Pada perkembangan telekomunkasi yang
pesat ini yang dibutuhkan sarana media transmisi yang mampu menyalurkan
informasi dengan kapasitas besar dan kecepatan transfer data yang memumpuni.
Pada perkembangan teknologi komunikasi ini dibutuhkan media transmisi yang
memumpuni dari segi kapasitas maupun kecepatan transfer data. Media transmisi
itu sendiri adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi. Media transmisi pada saat ini sudah mulai berkembang, baik dari media
transmisi jenis Guided Transmission (Media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kable) maupun media transmisi jenis Unguided
Transmission (Media transmisi yang tidak terpandu merupakan jaringan yang
menggunkan system gelombang). Salah satu media transmisi yang sudah digunakan
adalah serat optic. Teknologi penggunaan kable serat optic sebagai media transmisi
dalam system telekomuniasi disebut sebagai JARKOLAF (Jaringan Lokal Akses
Fiber). JARKOLAF menawarkan kecepatan data lebih cepat. Salah satu
perkembangan JARKOLAF yaitu FTTH (Fiber To The Home). Fiber To The Home
menggunakan koneksi internet broadband yang memakai kabel serat optic untuk
pengguna personal atau rumahan. Seperti yang sudah diketahui, sistem berbasis
optic dapat menghantarkan beragam informasi digital, seperti suara,video,data, dan
sebagainya secara lebih efektif. Pada perancangan konfigurasi Fiber To The Home
(FTTH), para pegguna jaringan ini sering mengalami peningkatan redaman.
vi
Gangguan tersebut biasa terjadi karena adanya peningkatan nilai redaman yang
melewati batas wajar redaman yang ditentukan yaitu maksimal 28 dB