Institusion
Universitas Putera Batam
Author
Setiawan, Hendri
Subject
620.004 Teknik Desain, Pengujian, Pengukuran, Kualitas, Perawatan, Pemeliharaan, Perbaikan
Datestamp
2022-11-01 05:15:05
Abstract :
Batam Aero Technic (BAT) merupakan anak perusahaan MRO dari Lion Air Group.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Batam Aero Technic (BAT) yaitu
perawatan pesawat dan perbaikan cat pesawat. Diperlukan langkah perbaikan yang
lebih tepat dan benar agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan sehingga dibutuhkannya tahapan analisis dan evaluasi risiko dalam
melakukan pekerjaan tersebut. Identifikasi mengenai faktor penyebab kegagalan
menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan mitigasi
resiko menggunakan Quantitative Risk Analysis (QRA). Penerapan analisis FMEA
dapat menentukan sejauh mana tingkat kegagalan terjadi dan QRA digunakan untuk
mengetahui lebih lanjut dalam mengidentifikasi peristiwa berbahaya secara
berurutan untuk mengukur tingkat risiko secara keseluruhan. Data yang
dipergunakan berupa data pengamatan secara langsung terhadap frekuensi
kegagalan proses painting akibat human error pada jenis pesawat Boeing 737-900
Series, data catatan output hasil pengerjaaan proses painting dan data jumlah serta
jenis reject proses painting serta data standar kualitas dari kegiatan painting. Hasil
analisis secara menyeluruh didapatkan bahwa nilai RPN tertinggi pada kegagalan
proses painting Boeing 737-900 Series dengan faktor yang disebabkan oleh human
error yaitu kurangnya dilakukan perawatan dan pembersihan peralatan kerja
sebesar 448. Pada perhitungan analisis mitigasi resiko yang digunakan dengan
perhitungan dari Risk Level di Matriks House Of Risk didapatkan bahwa yang
memiliki resiko tertinggi yaitu kurang terampilnya karyawan dalam proses bekerja,
fungsi panca indera mata yang berkurang dan alat pengecetan yang dibersihkan oleh
karyawan pada saluran spray (nozzle) kurang bersih dan kurang dilakukan
perawatan dan pembersihan peralatan kerja setelah digunakan. Dengan adanya
kondisi ini menunjukkan bahwa diperlukannya perhatian yang lebih terhadap
permasalahan kegagalan proses painting Boeing 737-900 Series dan
dibutuhkannnya pelatihan khusus yang berkesinambungan yang bisa meningkatkan
keterampilan dan kemampuan karyawan bertambah pada proses painting.