Abstract :
Peningkatan usia harapan hidup akan berdampak terhadap gangguan atau
penyakit pada lansia, salah satunya adalah depresi merupakan perasaan sedih
ketidakberdayaan dan pesimis yang berhubungan dengan penderitaan, komunikasi
terapeutik perawat yang aktif dapat membantu mengurangi tingkat depresi pada
lansia. Tujuan penelitian menganalisa hubungan komunikasi terapeutik dengan
depresi pada lansia.
Metode penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan
rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
lansia yang ada di Desa Beluk Raja Kecamatan Ambunten dengan jumlah 341 lansia
dan sampel penelitian ini adalah lansia di Desa Beluk raja Ambunten sebanyak 55
lansia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Simpel Random Sampling.
Variabel independent pada penelitian ini yaitu komunikasi terapeutik sedangkan
variabel dependent adalah depresi pada lansia.
Hasil penelitian antara komunikasi terapeutik dengan depresi pada lansia
bahwa hampir setengahnya komunikasi terapeutik cukup sebanyak 30 lansia (72,2%)
dan sebagian kecil lansia yang mengalami depresi sebanyak 25 lansia (45,4%). Hasil
uji statistik dengan menggunakan Uji Spearman?s diperoloh p value = 0,000 < ?
(0,05) Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu ada hubungan komunikasi
terapeutik dengan depresi pada lansia di Desa Beluk Raja Kecamatan Ambunten.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan untuk
membantu penyembuhan atau pemulihan pasien. Perawat harus memiliki
keterampilan komunikasi yang bersifat professional dan bertujuan untuk
menyembuhkan pasien, Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai
dengan perasaan sedih, gelisah dan berduka yang berlebihan.
Kata Kunci : komunikasi terpeutik, depresi pada lansia