Abstract :
Singkong telah lama dikenal dan dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat
pedesaan maupun di daerah pinggiran perkotaan di seluruh wilayah Indonesia,
namun jika dilakukan pengolahan lebih lanjut dan dikelolah secara maksimal
menjadi keripik singkong dan lainnya, maka singkong tersebut mempunyai nilai
ekonomis sehingga dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi petani,
masyarakat dan pelaku industri. Selain itu untuk mengembangkan agroindustri
keripik juga harus dipertimbangkan hal-hal yang berpengaruh terhadap kemajuan
usaha, seperti risiko usaha. Penelitian ini dilakukan. pada UD. GARUDA di Desa
Tanah Merah Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik dan tenaga kerja dan metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu: Observasi, Wawancara atau Interview.
Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif yang meliputi analisis biaya,
penerimaan, keuntungan dan resiko usaha. Dalam proses produksi selama satu tahun
(12 bulan) mengeluarkan total biaya rata-rata sebesar Rp. 137.829.500,-. Rata-rata
total penerimaan yang diperoleh sebesar Rp.145.600.000,-dan keuntungan rata-
rata sebesar Rp.7.715.250,-dengan ini agroindustri keripik singkong UD. Garuda
menguntungkan.Diketahui harga bahan bakunya (Rp/kg) 1.396 dan nilai tambah
(Rp/ kg) 2.473 dengan rasio nilai tambah 51,35% sehingga dihasilkan keuntungan
(Rp/kg) 1.362. nilai koevisien variasi (CV) 0,01 sehingga dapat diartiakan
agroindustri keripik singkong UD. Garuda, terhindar dari risiko usaha. Dengan
batas bawah keuntungan Rp.7.715.250,-.
KeyWord : Singkong, Keripik Singkong, Nilai Tambah, Risiko.