Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul elekronik
etnosains pembuatan gula merah khas Gili Genting sebagai bahan ajar dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang pada saat ini dilaksanakan secara daring
(dalam Jaringan). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Model yang digunakan
menggunakan model pengembangan 4-D (Four D). Akan tetapi pada penelitian
ini hanya menggunakan tiga tahap saja yaitu define, design, dan development.
Modul elektronik etnosains yang dikembangkan memuat materi pengaruh kalor
dan karya seni rupa daerah yang digabungkan dengan budaya lingkungan siswa
yaitu pembuatan gula merah khas Gili Genting. Uji coba pada penelitian ini
menggunakan uji coba awal dengan skala kecil. Subjek uji coba pada penelitian
ini adalah 6 siswa sekolah dasar. Hasil penelitian pengembangan ini dapat dilihat
dari hasil validasi ahli berupa angket skala likert dan respon siswa menggunakan
angket skala ghuttman. Hasil dari validasi materi mendapatkan persentase sebesar
82,5% dengan kategori layak. Hasil dari validasi desain mendapatkan persentase
sebesar 95% dengan kategori sangat layak. Respon siswa mendapatkan respon
positif pada uji coba awal dengan skala kecil yang dapat dilihat dari hasil rata-rata
persentase sebesar 86,4% dengan kategori sangat baik. Dari data tersebut maka
modul elekronik etnosains pembuatan gula merah khas Gili Genting pada sekolah
dasar dinyatakan layak untuk digunakan siswa dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: modul elektronik, etnosains, gula merah