Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Herlambang Pangestika, Rizki
Kumala Hati, Anita
Pujiastuti, Anasthasia
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-10-21 02:54:31
Abstract :
Latar Belakang: Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai
dengan larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara
email dan sekelilingnya. Karies gigi dapat terjadi akibat bakteri penyebab karies
dari golongan Streptococcus mulut yang secara kolektif disebut Streptococcus
mutans. Tanaman tradisiomal yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri adalah
temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb). Senyawa-senyawa aktif yang terdapat
pada rimpang temukunci dintaranya flavonon (pinostrobin, pinosembrin, alpinetin,
dan 5,7-dimetoksiflavanon), flavon (dimetoksiflavon dan 3?,4?,5?,7-
tetrametoksiflavon), kalkon (2?,6??dihidroksi-4??metoksiflavon, kardamonin,
panduratin A, panduratin B, boesenbergin A, boesenbergin B, dan rubranin),
monoterpena (geranial dan neral), dan diterpena (asam pimarat).
Metode: Data yang digunakan yaitu data sekunder, yang diperoleh dari studi
literature menggunakan 5 artikel yang terdiri dari 1 artikel terakreditasi SINTA dan
1 artikel terakreditasi internasional DOAJ dan 3 artikel pendukung nasional yang
dianalisis secara deskriptif dengan cara memaparkan hasil penelitian.
Hasil: Rimpang temukunci diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan
pelarut etanol 70%, hasil ekstraksi dilakukan pengujian kandungan zat aktif berupa
flavonoid jenis kardamonin. Penentuan variasi konsentrasi sebesar 0,5 ppm, 5 ppm,
50 ppm, 250 ppm dan 500 ppm. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan
difusi disk menggunakan cakram kertas. Hasil pengamatan diameter zona hambat,
konsentrasi ekstrak yang paling efektif digunakan sebagai antibakteri sebesar 250
ppm dengan kategori penentuan aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat
sebesar 11,22 mm terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Simpulan: Konsentrasi ekstrak temukunci yang memberikan daya hambat terhadap
bakteri Streptococcus mutans paling efektif yaitu 250 ppm dengan zona hambat
sebesar 11,22 mm dengan kandungan zat aktif terbesar didalam rimpang temukunci
adalah flavonoid sebagai antibakteri.
Kata Kunci: Boesenbergia pandurata Roxb, Streptococcus mutans, Antibakteri.