Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
SILVIANA, DEWI
Haryani, Siti
Susilo, Tri
Subject
RT Nursing
Datestamp
2020-11-20 03:33:04
Abstract :
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal diatas 38°C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang demam
simpleks yaitu kejang demam yang berlangsung singkat kurang dari 15 menit, umumnya
akan berhenti sendiri dan tidak berulang dalam 24 jam. Kejang demam biasanya
didahului dengan peningkatan suhu tubuh atau hipertermi. Hipertermi adalah
peningkatan suhu tubuh diatas titik normal. Tujuan penulisan ini yaitu untuk
memberikan gambaran terkait pengelolaan hipertermi pada An. A dengan kejang
demam simpleks di Ruang Amarilis RSUD Ungaran.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
pengelolaan kasus. Pada asuhan keperawatan dengan pengelolaan hipertermi pada An.A
dengan kejang demam simpleks dilakukan selama 3x24 jam. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah menggunakan tekinik wawancara, pemeriksaan fisik, observasi,
dan pemeriksaan penunjang.
Hasil pengelolaan hipertermi dengan intervensi Identifikasi penyebab
hipertermi, monitor suhu tubuh, longgarkan atau lepaskan pakaian, berikan cairan oral,
lakukan pendinginan eksternal (melakukan water tepid sponge), anjurkan tirah baring,
kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, didapatkan hasil masalah
hipertermi pada An.A dapat teratasi pada hari ketiga dengan suhu tubuh 35,1°C.
Saran bagi keluarga agar mampu mengaplikasikan kembali kompres water tepid
sponge dirumah saat anak mengalami demam sebagai salah satu upaya untuk mencegah
terjadinya kejang demam.