Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Nur Umammi, Resti
Siyamti, Dewi
Puji Astuti, Ana
Subject
RT Nursing
Datestamp
2020-11-25 02:42:50
Abstract :
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan salah satu penyakit tidak
menular. Penyebab utama PPOK adalah kebiasaan merokok. PPOK sebagai penyakit
yang dapat diobati dan dicegah dengan beberpa efek ekstra pulmonal yang memberi
kontribusi keparahan penyakit. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran
pengeloaan bersihan jalan napas tidak efektif dengan kasus PPOK.
Metode yang digunakan adalah pengelolaan pasien dalam pemenuhan
kebutuhan bernapas. Pengelolaan manajemen jalan napas dilakukan selama 2 hari pada
Tn. D. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif dengan tindakan keperawatan
berupa memonitor pola napas, memonitor bunyi napas, memonitor sputum,
memposisikan pasien semi-fowler, memberikan minum hangat, melakukan fisioterapi
dada, memberikan oksigen sesuai advis dokter, menganjurkan mengonsumsi cairan
seperti air putih sebanyak 2 liter/hari, mengajarkan batuk efektif, melakukan fisioterapi
dada dan memberikan brokodilator, ekspektoran dan mukolitik sesuai advis dokter.
Hasil setelah dilakukan pengelolaan selama 2 hari pasien dapat melakukan batuk
efektif, sputum keluar, tidak sesak napas, sudah tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, tidak ada suara tambahan di paru-paru, frekuensi napas membaik dan pola
napas membaik. Masalah bersihan jalan napas tidak efektif teratasi. Tidak terjadi
komplikasi lain akibat dari penyakit yang diderita pasien.
Saran bagi pasien dan keluarga pasien diharapkan dapat membantu perawatan
pasien dengan melakukan intervensi mandiri yang telah diajarkan untuk pengelolaan
bersihan jalan napas tidak efektif.
Kata kunci : PPOK, manajemen jalan napas
Kepustakaan : 25 (2010-2019)