Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Theysa Susi, Palagia
Kartika, Sari
Subject
RG Gynecology and obstetrics
Datestamp
2021-08-24 04:19:03
Abstract :
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik di
Indonesia (2015) penyebab utama kematian adalah komplikasi asfiksia nenatus,
berat badan lahir rendah dan infeksi. Asfiksia merupakan suatu keadaan pada bayi
baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat
mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya, sehingga dapat menurunkan O2
(oksigen) dan mungkin meningkatkan CO2 (karbondioksida) yang menimbulkan
akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Berat badan lahir bayi merupakan
salah satu faktor terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir. Berat badan bayi lahir
normal pada umumnya antara 2500-4000 gram. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan berat badan lahir dengan kejadian asfiksia
neonaturum
Metode: menggunakan desain penelitian kuantitatif, jenis penelitian deskriptif
korelasi dengan pendekatan case-control. Penelitian dilakukan pada tanggal 23?
27 November 2020 di RSUD Sanggau Kalimantan Barat, Populasi 90 bayi baru
lahir dan sampel 30 kasus, 60 kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Simple Random sampling. Instrumen penelitian menggunakan daftar tabel rekam
medik. Analisis data yaitu analisis univariat dan analisis bivariabel.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 90 responden, berat bayi lahir normal
berjumlah 60 bayi (66,7 %) dan bayi lahir dengan berat bayi lahir rendah
berjumlah 30 orang (33,3%),jumlah bayi lahir yang mengalami asfiksia sebanyak
39 bayi (43,3%) dan bayi yang tidak mengalami asfiksia sebanyak 51 bayi
(56,7%) dan nilai signifikan uji chi-square sebesar 1,000.
Simpulan: Sebanyak 90 reponden yang telah dilakukan uji analisis maka dapat
disimpulkan bahwa nilai signifikan uji chi-square sebesar 1,000, jadi tidak ada
hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dan kejadian asfiksia di RSUD
Sanggau Kalimantan Barat.